Langsung ke konten utama

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

Malam Lailatur Qadar (malam 1000 bulan)

Malam lailatur qadar bukan suatu malam yang asing lagi kita dengar ketika di bulan Rohmadon, malam ini memang malam yang sangat dicari dan diharapkan, tetapi malam 1000 bulan ini sangat sulit di dapatkan dan tau ditemui, hanya orang-orang tertentu yang dikehendaki oleh Allah SWT. yang mendapatkannya, baik mendapatkannya secara langsung datang sendiri atau di cari dengan usaha dan keyakinan. Namun meskipun adanya malam lailatul qadar ini di tentukan oleh allah SWT, kepada orang yang di kehendakinnya, kita orang-orang yang mungkin imannya belum kuat atau masi berlumur dosa juga jangan menyerah untuk mengejar dan berharap mencari malam lailatul qadar ini.

Banyak pendapat mengenai kapan malam lailatir qadar itu, ada yang berpendapat pada sepertiga terakhir dari bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya.

Di antara kemuliaan malam yang penuh keberkahan. Allah Ta’ala berfirman,

”Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah." (QS. Ad Dukhan 44:3-4).

Malam yang diberkahi dalam ayat ini adalah malam lailatul qadar sebagaimana ditafsirkan pada surat Al Qadar. Allah Ta’ala berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan."(QS. Al Qadar 97:1)

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS. Al Qadar 97:3-5)

Waktu Malam Lailatul Qadar

Kapan datangnya malam Lailatul Qadar pada setiap tahunnya adalah rahasia Allah. Meskipun malam itu adalah rahasia Allah, tetapi ada beberapa ciri-ciri malam itu yang di berikan oleh Allah SWT. kepada hambanya. Terdapat beberapa petunjuk, yang menyiratkan bahwa malam ini terjadi bias saja di setiap malam bulan rohmadon dan ada juga pendapat pada sekitar 10 hari terakhir Ramadan.

Riwayat pertama, datang dari Aisyah, yang menyebut Rasulullah bersabda, "Carilah lailatul qadar pada tanggal-tanggal ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadan". (H.R. Bukhari)

Riwayat kedua, dari Ibnu Umar, yang menyebutkan, Lailatul Qadar dapat dicari pada tujuh malam terakhir bulan Ramadan. Diriwayatkan, beberapa orang laki-laki diberitahu dalam mimpi tentang lailatul qadar yang akan jatuh pada tujuh malam terakhir Ramadan. Rasulullah bersabda, "Saya melihat mimpimu sekalian bertepatan dengan malam tujuh (hari) terakhir (Ramadan), barangsiapa mencarinya, maka carilah ia pada malam tujuh terakhir." (H.R. Muslim)

Riwayat berikutnya, adalah, Lailatul Qadar terjadi pada salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan. Nabi Muhammad bersabda, "Tunggulah lailatul qadr pada sepuluh akhir (bulan Ramadan) atau sembilan akhir" (H.R Muslim).

Riwayat lain dari Anas, menyebutkan, Rasulullah berkata, "Sungguh aku keluar untuk mengabarkan pada kalian tentang Lailatul Qadar. Dan sungguh fulan dan fulan bertengkar, maka Lailatul Qadar diangkat. Mungkin ini lebih baik bagi kalian. Carilah Lailatul Qadar di malam 27, 29 dan 25." (H.R. al-Bukhari).

Tanda Malam Lailatul Qadar

1. Matahari yang terbit di pagi harinya tidak terlalu panas/cahayanya meredup

Tanda-tanda hadirnya malam Lailatul Qadar yang pertama adalah matahari yang terbit di pagi harinya, sinarnya tidak terlalu panas, dan cenderung redup, sehingga cuaca hari itu sangatlah sejuk dan tidak panas. Seperti yang dijelaskan dalam hadist di bawah ini: "..Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot." (HR. Muslim no. 762).

2. Malam hari tampak terang, tidak mendung, tidak panas maupun dingin

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang kedua adalah malam hari saat malam Lailatul Qadar, langitnya cerah meski bulannya hanya terlihat separuh saja. Hal tersebut terjadi karena pada saat malam Lailatul Qadar, langit sama sekali tidak ditutupi awan. Selain itu, udaranya pun juga tidak panas maupun dingin. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan seperti hadist dibawah ini: "...Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu." (HR. Ahmad).

3. Pada saat beribadah malam, merasakan nikmat yang lebih banyak dibandingkan dengan ibadah di malam lainnya

Tanda-tanda malam Lailatul Qadar yang ketiga adalah merasakan nikmat yang lebih pada saat beribadah di malam yang mulia tersebut, dibandingkan dengan ibadah yang dilakukan di malam lainnya. Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi dan memberikan berkah dan rahmat kepada para umat Islam yang sedang beribadah, sehingga mereka merasakan ketenangan dan kedamaian saat beribadah.

4. Angin berhembus dengan lembut

Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang ke-4 yaitu, angin berhembus dengan lembut. Angin yang berhembus dengan lembut tersebut merupakan kenikmatan yang diturunkan Allah SWT kepada semua hambanya, agar bisa merasakan kesejukan di malam yang penuh rahmat dan keberkahan tersebut.

5. Diperlihatkan dalam mimpi orang mukmin

Tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar yang terakhir adalah diperlihatkan tanda-tanda malam Lailatul Qadar ke dalam mimpi orang mukmin, pada tujuh hari terakhir dalam bulan Ramadan. Berikut ini hadistnya: "Aku tahu bahwa kalian melihat lailatul qadar pada tujuh hari terakhir Ramadan. Siapa yang sungguh-sungguh dalam mencarinya, maka carilah di tujuh hari terakhir dari bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim).

Teori penjelasan malam lailatul qadar

Ada tiga teori yang menjelaskan tentang Nuzulul Qur'an.

Teori pertama, pada malam lailatul qadar, Al-Qur’an -dalam jumlah dan bentuk yang utuh dan komplit- diturunkan ke langit dunia (sama' al-dunnya). Setelah itu, dari langit dunia, Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara bertahap sesuai kebutuhan selama 20/23/25 tahun.

Teori kedua, Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia selama 20 malam Lailatul Qadar dalam 20 tahun (lailatul qadar hanya turun sekali dalam setahun). Setelah itu dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai kebutuhan.

Teori ketiga, Al-Qur’an turun pertama kali pada malam lailatul qadar. Selanjutnya, al-Quran diturunkan ke bumi secara bertahap dalam waktu berbeda-beda.

Teori pertama, paling masyhur (populer) dan didukung banyak ulama. Teori ini diperkuat banyak hadist sahih. Teori kedua dipelopori oleh al-Muqatil dan Abu Abdillah al-Halimi dalam kitab Minhaj. Juga al-Mawardi dalam tafsirnya. Teori ketiga dikemukakan oleh al-Sya’bi, dkk.

Tetapi pada dasarnya semua teori sepakat Al-Qur’an “diturunkan” (munazzal) pada malam lailatul qadar. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat, apakah ia diturunkan sekali dalam lailatul qadar atau lebih. Masing-masing ulama juga berbeda pendapat soal apa makna “al-inzal” dan bagaimana proses “al-inzal” berlangsung.

Pendapat pertama mengatakan, “al-inzal” adalah “al-idzhar”, yaitu ”melahirkan”, “menjelaskan”, menghadirkan” atau “memperlihatkan”. Jadi, posisinya tidak harus dari ketinggian (langit) menuju tempat rendah (bumi) seperti terkandung pada kata “nazala”.

Pendapat kedua, Allah SWT memberikan pemahaman kepada Malaikat Jibril yang ketika itu berada di langit. Kemudian Jibril turun ke bumi menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena itu, pilihan katanya adalah “nazala”.

Proses turunnya Al-Quraan

Mengenai turunnya Al-Quraan pasti kita terpikir dan bertanya seperti apa turunnya kepada Nabi Muhammad SAW. Mengingat keduanya bukan dari jenis makhluk yang sama. Para ulama memberikan dua kemungkinan: Jibril beralih rupa menjadi manusia, atau sebaliknya.

Pertanyaan selanjutnya, “Al-Qur’an” seperti apakah yang diturunkan kepada Jibril dan dibacakan kepada Nabi Muhammad SAW? Ada tiga teori.

Pertama, Al-Qur’an diturunkan kepada Jibril lafdzan wa ma’nan (kata dan maknanya secara sekaligus). Penjelasannya begini, Jibril menghapal Al-Qur’an yang tertulis dalam lauhul mahfudz (tablet yang terjaga), kemudian dibacakan ulang kepada Nabi Muhammad SAW.

Menurut teori ini, ukuran setiap huruf di lauhul mahfudz sebesar Gunung Qaf. Di bawah huruf-huruf itu ada maknanya masing-masing yang hanya diketahui Allah SWT.

Kedua, Jibril membacakan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW menggunakan makna khusus. Selanjutnya Nabi Muhammad SAW menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab.

Ketiga, Jibril hanya menyampaikan “makna” Al-Qur’an. Selanjutnya, agar Al-Qur’an dipahami audiensnya, Nabi Muhammad SAW “membungkusnya” dengan bahasa Arab.

Inilah sebagian ilmu mengenai malam Lailatur Qadar yang penulis ketahui, lebih dan kurang mohon maaf dan kepada Allah SWT. penulis mohon ampun, aaminn..!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

APA ITU CINTA DAN SAYANG

Perbedaan antara cinta dan sayang yang umum dipahami seperti yang penulis ambil di google serta pendapat-pendapat yang perna penulis terima, dari pemahaman serta tafsir penulis cukup berbeda makna dan arti serta posisi cinta itu, diantaranya akan penulis uraikan, yaitu: Cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang. Namun, perasaan sayang belum tentu disertai dengan perasaan cinta. Penjelasan Cinta adalah emosi yang terbentuk dari perasaan kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang indah dan mewah, yang lebih mendalam daripada sayang. Sayang adalah perasaan lembut yang berbalut ketulusan dan tidak mengharapkan balasan. Sayang merupakan salah satu respons dalam diri manusia untuk menunjukkan empati, kepedulian, perhatian, dan rasa ingin melindungi terhadap manusia lainnya. Cinta dan sayang memiliki perbedaan yang cukup kontras, tetapi keduanya merupakan perasaan positif yang dapat memberikan kebahagiaan kepada mental manusia. Contoh perbe...

MENGASINGKAN DIRI

Mengasingkan diri adalah tindakan untuk memisahkan diri dari orang lain atau masyarakat, baik secara fisik maupun emosional. Mengasingkan diri dapat memiliki alasan dan dampak yang berbeda-beda. Dalam konteks spiritual, "suluk" atau "mengasingkan diri" (uzlah) berarti menempuh jalan menuju Tuhan dengan meninggalkan sementara hal-hal duniawi untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Alasan Mengasingkan Diri Kebutuhan akan Privasi: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk memiliki privasi dan waktu untuk diri sendiri. Menghindari Stres: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk menghindari stres dan tekanan dari lingkungan sekitar. Mengatasi Masalah Emosional: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan. Mencari Kesunyian: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk mencari kesunyian dan ketenangan. Mengembangkan Diri: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengemba...