Langsung ke konten utama

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

HUKUM DI INDONESIA

Hukum di Indonesia adalah sistem hukum yang berlaku di Indonesia, yang terdiri dari berbagai macam hukum, termasuk hukum nasional, hukum internasional, dan hukum adat.

Sumber Hukum di Indonesia

  1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) : Konstitusi yang menjadi sumber hukum utama di Indonesia.
  2. Undang-Undang : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan DPR untuk mengatur berbagai aspek kehidupan.
  3. Peraturan Pemerintah : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.
  4. Yurisprudensi : Keputusan pengadilan yang menjadi acuan bagi perkara serupa.

Sistem Hukum di Indonesia

  1. Sistem Hukum Nasional : Sistem hukum yang berlaku di Indonesia dan diatur oleh undang-undang dan peraturan pemerintah.
  2. Sistem Hukum Internasional : Sistem hukum yang berlaku secara internasional dan diatur oleh perjanjian dan konvensi internasional.
  3. Sistem Hukum Adat : Sistem hukum yang berlaku di daerah-daerah tertentu di Indonesia dan diatur oleh adat istiadat dan tradisi lokal.

Cabang-Cabang Hukum di Indonesia

Hukum Perdata

Hukum Perdata adalah cabang hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara individu atau badan hukum dalam bidang perdata. Hukum Perdata di Indonesia diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata).

Ruang Lingkup Hukum Perdata

  1. Hukum Perorangan : Mengatur tentang hak-hak dan kewajiban individu.
  2. Hukum Keluarga : Mengatur tentang hubungan keluarga, termasuk perkawinan, waris, dan lain-lain.
  3. Hukum Kepemilikan : Mengatur tentang hak-hak atas benda dan tanah.
  4. Hukum Perjanjian : Mengatur tentang perjanjian dan kontrak antara individu atau badan hukum.

Sumber Hukum Perdata

  1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) : Sumber hukum perdata utama di Indonesia.
  2. Undang-Undang : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan DPR untuk mengatur berbagai aspek kehidupan.
  3. Peraturan Pemerintah : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.
  4. Yurisprudensi : Keputusan pengadilan yang menjadi acuan bagi perkara serupa.

Tujuan Hukum Perdata

  1. Mengatur Hubungan Hukum : Hukum perdata mengatur hubungan hukum antara individu atau badan hukum.
  2. Melindungi Hak dan Kepentingan : Hukum perdata melindungi hak dan kepentingan individu atau badan hukum.
  3. Meningkatkan Keadilan : Hukum perdata meningkatkan keadilan dan kesetaraan dalam hubungan hukum antara individu atau badan hukum.

Hukum Pidana

Hukum pidana adalah cabang hukum yang mengatur tentang tindak pidana dan sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana. Hukum pidana di Indonesia diatur oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Ruang Lingkup Hukum Pidana

  1. Tindak Pidana : Mengatur tentang tindakan yang dianggap melanggar hukum dan dikenakan sanksi.
  2. Sanksi Pidana : Mengatur tentang sanksi yang diberikan kepada pelaku tindak pidana, seperti hukuman penjara, denda, atau hukuman lainnya.
  3. Prosedur Pidana : Mengatur tentang prosedur penanganan perkara pidana, mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan persidangan.

Sumber Hukum Pidana

  1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) : Sumber hukum pidana utama di Indonesia.
  2. Undang-Undang : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan DPR untuk mengatur berbagai aspek kehidupan.
  3. Peraturan Pemerintah : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.
  4. Yurisprudensi : Keputusan pengadilan yang menjadi acuan bagi perkara serupa.

Tujuan Hukum Pidana

  1. Mengatur Tindak Pidana : Hukum pidana mengatur tentang tindakan yang dianggap melanggar hukum.
  2. Mencegah Tindak Pidana : Hukum pidana bertujuan untuk mencegah tindak pidana dengan memberikan sanksi yang tegas.
  3. Melindungi Masyarakat : Hukum pidana melindungi masyarakat dari tindak pidana dan menjaga keamanan dan ketertiban.

Hukum Tata Negara

Hukum Tata Negara (HTN) adalah cabang hukum yang mengatur tentang struktur, fungsi, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara, serta hubungan antara negara dan warga negara.

Ruang Lingkup Hukum Tata Negara

  1. Struktur Negara : Mengatur tentang bentuk dan struktur negara, termasuk pembagian kekuasaan dan hubungan antara lembaga-lembaga negara.
  2. Fungsi Negara : Mengatur tentang fungsi dan tugas negara, termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
  3. Hubungan Antara Lembaga-Lembaga Negara : Mengatur tentang hubungan antara lembaga-lembaga negara, termasuk hubungan antara presiden, DPR, dan MA.
  4. Hubungan Antara Negara dan Warga Negara : Mengatur tentang hubungan antara negara dan warga negara, termasuk hak dan kewajiban warga negara.

Sumber Hukum Tata Negara

  1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) : Sumber hukum tata negara utama di Indonesia.
  2. Undang-Undang : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan DPR untuk mengatur berbagai aspek kehidupan.
  3. Peraturan Pemerintah : Peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk melaksanakan undang-undang.
  4. Yurisprudensi : Keputusan pengadilan yang menjadi acuan bagi perkara serupa.

Tujuan Hukum Tata Negara

  1. Mengatur Struktur dan Fungsi Negara : Hukum tata negara mengatur tentang struktur dan fungsi negara.
  2. Mengatur Hubungan Antara Lembaga-Lembaga Negara : Hukum tata negara mengatur tentang hubungan antara lembaga-lembaga negara.
  3. Melindungi Hak dan Kepentingan Warga Negara : Hukum tata negara melindungi hak dan kepentingan warga negara.
  4. Meningkatkan Keadilan dan Kestabilan : Hukum tata negara meningkatkan keadilan dan kestabilan dalam kehidupan bernegara.
Hukum Internasional

Hukum Internasional adalah sistem hukum yang mengatur tentang hubungan antara negara-negara dan organisasi internasional. Hukum Internasional bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kerja sama antara negara-negara.

Sumber Hukum Internasional

  1. Perjanjian Internasional : Perjanjian yang dibuat oleh negara-negara untuk mengatur tentang hubungan antara mereka.
  2. Kebiasaan Internasional  Kebiasaan yang telah diterima oleh negara-negara sebagai hukum internasional.
  3. Prinsip-Prinsip Hukum Umum : Prinsip-prinsip hukum yang berlaku secara umum dan diterima oleh negara-negara.
  4. Keputusan Pengadilan Internasional : Keputusan yang dibuat oleh pengadilan internasional, seperti Mahkamah Internasional.

Prinsip-Prinsip Hukum Internasional

  1. Prinsip Kedaulatan : Negara-negara memiliki kedaulatan dan kebebasan untuk mengatur tentang urusan dalam negeri mereka.
  2. Prinsip Non-Intervensi : Negara-negara tidak boleh melakukan intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain.
  3. Prinsip Keadilan : Negara-negara harus berlaku adil dan tidak diskriminatif dalam hubungan internasional.
  4. Prinsip Kerja Sama : Negara-negara harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mempromosikan perdamaian dan keamanan.

Lembaga-Lembaga Hukum Internasional

  1. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) : Organisasi internasional yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, keamanan, dan kerja sama antara negara-negara.
  2. Mahkamah Internasional : Pengadilan internasional yang bertujuan untuk menyelesaikan sengketa antara negara-negara.
  3. Komisi Hukum Internasional : Lembaga yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan hukum internasional.
Hukum Adat
Hukum Adat adalah sistem hukum yang berlaku di daerah-daerah tertentu di Indonesia, yang berdasarkan pada adat istiadat dan tradisi lokal. Hukum Adat memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan masyarakat di daerah-daerah tersebut.
Sumber Hukum Adat
  1. Adat Istiadat : Adat istiadat dan tradisi lokal yang telah berlaku turun-temurun di daerah tersebut.
  2. Kebiasaan : Kebiasaan yang telah diterima oleh masyarakat sebagai hukum adat.
  3. Peraturan Adat : Peraturan yang dibuat oleh pemimpin adat atau lembaga adat untuk mengatur kehidupan masyarakat.
Prinsip-Prinsip Hukum Adat
  1. Prinsip Kebiasaan : Hukum adat berdasarkan pada kebiasaan yang telah diterima oleh masyarakat.
  2. Prinsip Adat Istiadat : Hukum adat berdasarkan pada adat istiadat dan tradisi lokal.
  3. Prinsip Keadilan : Hukum adat bertujuan untuk mencapai keadilan dan kebenaran.
Contoh Hukum Adat di Indonesia
  1. Hukum Adat Minangkabau : Hukum adat yang berlaku di Sumatera Barat, yang berdasarkan pada adat istiadat dan tradisi lokal Minangkabau.
  2. Hukum Adat Jawa : Hukum adat yang berlaku di Jawa, yang berdasarkan pada adat istiadat dan tradisi lokal Jawa.
  3. Hukum Adat Papua : Hukum adat yang berlaku di Papua, yang berdasarkan pada adat istiadat dan tradisi lokal Papua.
Peran Hukum Adat dalam Masyarakat
  1. Mengatur Kehidupan Masyarakat : Hukum adat mengatur kehidupan masyarakat di daerah-daerah tertentu.
  2. Mempertahankan Adat Istiadat : Hukum adat mempertahankan adat istiadat dan tradisi lokal.
  3. Mencapai Keadilan : Hukum adat bertujuan untuk mencapai keadilan dan kebenaran.
sumber meta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

APA ITU CINTA DAN SAYANG

Perbedaan antara cinta dan sayang yang umum dipahami seperti yang penulis ambil di google serta pendapat-pendapat yang perna penulis terima, dari pemahaman serta tafsir penulis cukup berbeda makna dan arti serta posisi cinta itu, diantaranya akan penulis uraikan, yaitu: Cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang. Namun, perasaan sayang belum tentu disertai dengan perasaan cinta. Penjelasan Cinta adalah emosi yang terbentuk dari perasaan kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang indah dan mewah, yang lebih mendalam daripada sayang. Sayang adalah perasaan lembut yang berbalut ketulusan dan tidak mengharapkan balasan. Sayang merupakan salah satu respons dalam diri manusia untuk menunjukkan empati, kepedulian, perhatian, dan rasa ingin melindungi terhadap manusia lainnya. Cinta dan sayang memiliki perbedaan yang cukup kontras, tetapi keduanya merupakan perasaan positif yang dapat memberikan kebahagiaan kepada mental manusia. Contoh perbe...

MENGASINGKAN DIRI

Mengasingkan diri adalah tindakan untuk memisahkan diri dari orang lain atau masyarakat, baik secara fisik maupun emosional. Mengasingkan diri dapat memiliki alasan dan dampak yang berbeda-beda. Dalam konteks spiritual, "suluk" atau "mengasingkan diri" (uzlah) berarti menempuh jalan menuju Tuhan dengan meninggalkan sementara hal-hal duniawi untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Alasan Mengasingkan Diri Kebutuhan akan Privasi: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk memiliki privasi dan waktu untuk diri sendiri. Menghindari Stres: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk menghindari stres dan tekanan dari lingkungan sekitar. Mengatasi Masalah Emosional: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan. Mencari Kesunyian: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk mencari kesunyian dan ketenangan. Mengembangkan Diri: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengemba...