Langsung ke konten utama

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

Menjemput Rezeki yang Berkah

Dialog dua Ulama besar yaitu Imam Malik dan Imam Syafi'i.

Imam Malik berpendapat : Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan berikan Rizki, Hal ini berdasarkan hadits.

"Andai kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benar tawakkal niscaya Allah akan berikan rizki kepada kalian sebagaimana Dia memberikan rizki kepada burung yang pergi dalam keadaan lapar lalu pulang dalam keadaan kenyang" (HR. Ahmad dan yg lain).

Adapun Imam Syafi'i berbeda dengan Imam Malik dalam hal ini, ia mengatakan bahwa seandainya burung itu tidak keluar dari sangkarnya dan pulang kembali niscaya tidak akan mendapat Rizki, artinya ia telah melakukan usaha.

Masing-masing bertahan pada pendapatnya. Imam Malik mengambil potongan hadist (Niscaya kalian akan diberikan Rizki sebagaimana burung), sedangkan muridnya Imam Asy Syafi'i mengambil sisi hadist (Kalau burung tidak keluar dari sangkarnya maka tidak akan mendapatkan rizki).

Imam syafii lalu pergi dan bertemu dengan seorang laki laki yang membawa pikulan /barang yang berat. Lalu Imam Syafii membantu orang tersebut. Kemudian sesampainya dirumah, Laki laki tersebut memberikan Qurma pada imam syafii.

Maka Imam syafii makin yakin bahwa REZEKI AKAN DATANG KALAU DI JEMPUT, Maka dia kembali datang ke rumah Imam malik dengan membawa qurma tersebut dan mereka makan berdua. Imam Syafii mengatakan bahwa qurma itu tidak akan dia dapatkan kalau dia tidak keluar ( tidak di jemput), namun Imam Malik justru menimpali bahwa TANPA DI JEMPUT PUN REZEKI DATANG SENDIRI karena nyatanya, tanpe pergi kemana manapun Imam Malik dapat Qurma “YANG DIBAWA” oleh imam syafii.

Dua ulama ini menunjukan bahwa ada rezeki yang harus di jemput dan ada rezeki yang akan datang dengan sendirinya.

Intinya Rezeki ada yang datang dengan sendirinya dan ada yang harus di jemput/ diusahakan, yang perlu kita ingat, KITA TIDAK AKAN MATI Sampai Jatah rezeki kita telah diterima semua. sebagaimana disebutkan di dalam hadis, “Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian, niscaya REZEKINYA AKAN MENGEJARNYA SEBAGAIMANA KEMATIAN ITU AKAN MENGEJARNYA.” (HR. Ibnu Hibban).

Allah SWT sudah menjamin rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya. Tak hanya manusia, Allah juga menjamin rezeki hewan dan tumbuhan.

" Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS. [Hud 11]: 6)

Dengan kata lain, rezeki seorang hamba tak dipengaruhi oleh pendidikan ataupun kecerdasannya. Karena, semua sudah diatur oleh Allah dan datangnya bisa dari arah manapun yang tak disangka sebelumnya.

Rezeki Allah untuk makhluk-Nya pun amatlah luas. Jadi tak ada alasan bagi seorang hamba untuk iri terhadap rezeki orang lain.

" Katakanlah (Muhammad), Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab, Allah. Maka katakanlah, Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?" (QS. Yunus [10]: 31)

Meski sudah diatur dan dijamin oleh Allah, bukan berarti manusia cukup diam saja menunggu datangnya rezeki. Rezeki harus dijemput dan diupayakan.

"Dan katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah [9]: 105)

Oleh sebab itu jangan pernah malas berusaha dalam menjemput rezeki Allah, kejar dan berusaha serta iringin dengan doa, hasil serahkan kepada pemilik alam semesta. Sebab, Allah senantiasa melihat upaya kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

APA ITU CINTA DAN SAYANG

Perbedaan antara cinta dan sayang yang umum dipahami seperti yang penulis ambil di google serta pendapat-pendapat yang perna penulis terima, dari pemahaman serta tafsir penulis cukup berbeda makna dan arti serta posisi cinta itu, diantaranya akan penulis uraikan, yaitu: Cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang. Namun, perasaan sayang belum tentu disertai dengan perasaan cinta. Penjelasan Cinta adalah emosi yang terbentuk dari perasaan kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang indah dan mewah, yang lebih mendalam daripada sayang. Sayang adalah perasaan lembut yang berbalut ketulusan dan tidak mengharapkan balasan. Sayang merupakan salah satu respons dalam diri manusia untuk menunjukkan empati, kepedulian, perhatian, dan rasa ingin melindungi terhadap manusia lainnya. Cinta dan sayang memiliki perbedaan yang cukup kontras, tetapi keduanya merupakan perasaan positif yang dapat memberikan kebahagiaan kepada mental manusia. Contoh perbe...

MENGASINGKAN DIRI

Mengasingkan diri adalah tindakan untuk memisahkan diri dari orang lain atau masyarakat, baik secara fisik maupun emosional. Mengasingkan diri dapat memiliki alasan dan dampak yang berbeda-beda. Dalam konteks spiritual, "suluk" atau "mengasingkan diri" (uzlah) berarti menempuh jalan menuju Tuhan dengan meninggalkan sementara hal-hal duniawi untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Alasan Mengasingkan Diri Kebutuhan akan Privasi: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk memiliki privasi dan waktu untuk diri sendiri. Menghindari Stres: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk menghindari stres dan tekanan dari lingkungan sekitar. Mengatasi Masalah Emosional: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan. Mencari Kesunyian: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk mencari kesunyian dan ketenangan. Mengembangkan Diri: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengemba...