Langsung ke konten utama

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

Mustajabnya Doa Orang yang Teraniaya (terzalimi)

Zalim atau aniaya, bagaimanapun bentuk dan tujuannya sangat dilarang oleh Allah SWT. Bahkan Allah menempatkan perbuatan tersebut (zalim) ke dalam dosa besar yang akan mendapat balasan pedih di kekalnya akhirat. Hal tersebut tercantum dalam firman Allah SWT yang berbunyi, yaitu: “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang telah berbuat zalim kepada manusia dan telah melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka akan mendapat azab yang pedih”. (QS. Asy-Syura :42)

Kata zalim (azh-zhulmu) dengan beragam perubahan bentuknya telah disebutkan di dalam Al-Qur‘an sekitar 280 kali. Kesemuanya memperingatkan terhadap kezaliman, mengancam orang-orang zalim, menjelaskan tempat kembali mereka, serta menyingkap penyesalan orang zalim pada hari kiamat.

Allah SWT berfirman: “(kepada Malaikat diperintahkan), ‘Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka’.” (Ash-Shâffât: 22-23).

Binasanya penduduk negeri, juga disebabkan kezaliman mereka. Allah berfirman: “Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.” (Hûd: 102).

Allah memberi tangguh azab bagi orang yang zalim, bukan mengabaikannya. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.” (Ibrâhîm: 42).

Ayat-ayat yang memperingatkan terhadap kezaliman dan menjelaskan akibat buruknya sangat banyak sekali. Hal ini memberikan peringatan bagi kita untuk tidak berbuat zalim dan tidak boleh membiarkan kezaliman merajalela.

Rasulullah saw juga pernah memberikan peringatan terhadap kezaliman dalam hadits dari Abdullah bin Umar radhiallahuanhuma. “Kezaliman adalah kegelapan hari kiamat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Abu Musa Al-Asy‘ari r.a.  dalam hadits Al-Bukhari dan  Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah memberi tangguh (waktu) bagi orang yang zalim. Hingga jika Dia mengazabnya, dia tidak bisa meloloskan diri.”

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu di dunia ini. Semua hal yang berdasarkan insan sulit terjadi, namun bagi Allah Ta’ala hal itu sangatlah mudah. Sama halnya dengan perkataan buruk. Bahwa Allah Ta’ala sangat tidak menyukai perkataan buruk, kecuali bagi mereka yang teraniaya atau terzalimi dan bagi mereka yang terzalimi ialah doa yang terkabulkan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yaitu: Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hendak mengutus salah seorang sahabatnya, Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘Anhu ke Yaman, beliau menitipkan beberapa pesan, di antaranya adalah, “Beritahukanlah mereka bahwa Allah mewajibkan bagi mereka zakat yang diambil dari kalangan orang mampu dari mereka dan dibagikan kepada kalangan yang faqir dari mereka. Jika mereka menaati kamu dalam hal itu, maka janganlah kamu mengambil harta-harta pilihan mereka. Dan takutlah terhadap doa orang yang terzalimi, karena antara dia dan Allah tidak ada hijab (pembatas yang menghalangi)nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam firman-Nya Allah SWT telah menuliskan dengan sangat jelas agar sebagai umat yang beriman tidak pernah melakukan perbuatan yang dilarang oleh-Nya serta mematuhi segala perintah-Nya. Allah selalu melihat dan mengawasi semua yang dilakukan manusia termasuk zalim sekecil apapun perbuatan tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Surat Ibrahim ayat 42-45 yang berbunyi, “Dan janganlah sekali-kali kamu Wahai (Muhammad) mengira bahwa Allah lengah, lalai, terhadap apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepeda mereka sampai pada hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.

Mereka datang bergegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepalanya, sedangkan mata mereka tidak berkedip-kedip, hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azhab kepada mereka, maka berkatalah orang yang zalim:”Ya Tuhan kami beri tangguhlah kepada kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan memenuhi seruan-Mu dan akan mengikuti Rasul-Mu. (Dikatakan kepada mereka):” Bukankah kamu telah bersumpah dulu (di dunia), bahwa sekalipun kamu tidak akan binasa? Dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat kepada mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan”.

Dalam firman Allah tersebut terkandung makna bahwa Dia tidak pernah lupa apalagi lalai untuk memberikan balasan bagi orang yang berbuat zalim kepada sesamanya maupun dirinya sendiri. Telah digambarkan bahwasannya orang-orang yang zalim, kelak (di akhirat) akan datang tergesa memenuhi panggilan Allah SWT untuk meminta kembali di dunia agar mereka dapat berbuat baik.

Namun, penyesalan semacam itu tidak ada gunanya bagi Allah SWT dan khususnya para umat muslim itu sendiri karena akhirat bersifat kekal serta penyesalan di alam sana tidak akan ada gunanya. Jadi, sebagai muslim yang mengaku taat pada perintah Allah SWT, hendaknya kita jauh dari perbuatan keji semacam itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

APA ITU CINTA DAN SAYANG

Perbedaan antara cinta dan sayang yang umum dipahami seperti yang penulis ambil di google serta pendapat-pendapat yang perna penulis terima, dari pemahaman serta tafsir penulis cukup berbeda makna dan arti serta posisi cinta itu, diantaranya akan penulis uraikan, yaitu: Cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang. Namun, perasaan sayang belum tentu disertai dengan perasaan cinta. Penjelasan Cinta adalah emosi yang terbentuk dari perasaan kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang indah dan mewah, yang lebih mendalam daripada sayang. Sayang adalah perasaan lembut yang berbalut ketulusan dan tidak mengharapkan balasan. Sayang merupakan salah satu respons dalam diri manusia untuk menunjukkan empati, kepedulian, perhatian, dan rasa ingin melindungi terhadap manusia lainnya. Cinta dan sayang memiliki perbedaan yang cukup kontras, tetapi keduanya merupakan perasaan positif yang dapat memberikan kebahagiaan kepada mental manusia. Contoh perbe...

MENGASINGKAN DIRI

Mengasingkan diri adalah tindakan untuk memisahkan diri dari orang lain atau masyarakat, baik secara fisik maupun emosional. Mengasingkan diri dapat memiliki alasan dan dampak yang berbeda-beda. Dalam konteks spiritual, "suluk" atau "mengasingkan diri" (uzlah) berarti menempuh jalan menuju Tuhan dengan meninggalkan sementara hal-hal duniawi untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Alasan Mengasingkan Diri Kebutuhan akan Privasi: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk memiliki privasi dan waktu untuk diri sendiri. Menghindari Stres: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk menghindari stres dan tekanan dari lingkungan sekitar. Mengatasi Masalah Emosional: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan. Mencari Kesunyian: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk mencari kesunyian dan ketenangan. Mengembangkan Diri: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengemba...