Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...
Tanaman ini memiliki nama ilmia yaitu Maringa
Oleifera, dan tanaman ini tumbuh di negara Indonesia terutama di daera Madura
(Marongghi), Sunda (celor), Melayu (kelor), Aceh (murong), Sumba (kawona),
Minangkabau (munggai), Ternate (kelo).
Di dalam tanaman ini mengandung kandungan
ilmia diantaranya, yaitu Bijinya: minyak "behen", di dalam kulit
akarnya mengandung minyak terbang. dan untuk senyawa lain yang terdapat di
dalam tanaman ini adalah myrosine, emulsine, alkaloida pahit yang tidak
beracun, Vitamin A, B1, B2 dan vitamin C. untuk bagian tanaman yang digunakan
untuk obat yaitu Akar, Daun dan Bijinya.
Tanaman ini sudah banyak diketahui oleh
sebagian banyak orang yang bermanfaat untuk obat, namun masih ada sebagian yang
mengetahuinya untuk obat tetapi belum mengetahui cara pemakaiannya, disini penulis
ingin berbagi mengenai cara memanfaatkan daun kelor untuk dijadikan obat.
Indikasi dan cara pemakaiannya yaitu:
- Beri-beri, oedem: akar kelor dan akar pepaya tambah kulit lawang atau cengkeh masing-masing satu jari, semunya digiling dan di tambah air lalu diperas dan saring, airnya tersebut diminum 2 kali sehari.
- Kurap "herpes", luka bernanah: daun ditumbuk dengan kapur lalu balurkan pada kurap.
- Abortivum, sariawan, histeri, epilepsi, sulit buang air kecil, badan lemah, nafsuman kurang: rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas sampai tersisa 1 gelas, lalu saring dan minum air rebusan 2 kali sehari masing-masing setengah gelas.
- Rematik, nyeri dan pegal linu: akar kelor direbus, disaring lalu diminum airnya, atau 2-3 genggam daun kelor dan setenga sendok makan kapur sirih ditumbuk halus dan balurkan ke bagian yang sakit.
- Sakit kuning: daun 3-4 tangkai, satu sendok makan madu dan satu gelas air kelapa hijau. daun kelor ditumbuk halus diberi satu gelas air kelapa dan disaring, kemudian ditambah satu sendok makan madu dan diaduk sampai merata. minum secara rutin sampai sembuh.
- Rabun ayam: tiga tangkai daun kelor ditumbuk halus, seduh dengan 1 cangkir air masak dan disaring, campurkan dengan madu dan aduk sampai merata. minum air tersebut sebelum tidur.
- Biduren, elergi: daun kelor 3 gagang bawang merah satu siung dan adas pulasari, direbus dengan 3 gelas air mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring, minum airnya sehari 2 kali pada pagi dan sore, masing-masing satu gelas.
- Sendi, otot kaku: gosok dimana sendi, otot yang kaku dengan daun kelor.
Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan menggunakan stek atau bijinya, membudidayakan tanaman ini sangat banyak memiliki manfaat bagi kesehatan.
Komentar