Langsung ke konten utama

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

Ciri Orang yang Mendapatkan Hidayah

Orang-orang yang mendapat hidayah Ia adalah orang yang sibuk memperbaiki dan mengkoreksi diri, meneliti kekurangan dan kesalahan diri sendiri.

Hidayah taufiq. Ini adalah hidayah yang Allah turunkan kepada hamba-hamba Allah, siapa saja, dengan syarat punya kemauan dan kesungguhan untuk mendapatkan hidayah Allah. Hidayah ini akan sampai kepada seseorang manakala dia mau menjemputnya. Hanya hamba-hamba Allah yang punya persiapan yang baik, punya keinginan yang baik dalam hidupnya, dan mau berikhtiar sungguh-sungguh untuk menjemputnya, yang akan mendapatkan hidayah taufiq.

Diantara ciri-cirinya, yaitu:

Pertama, ia merasakan mudah atau tidak berat melaksanakan kewajiban (ketaatan) kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. “Termasuk di dalamnya tidak berat melaksanakan Tahajud, shalat fardhu berjamaah dan ketaatan lainnya kepada Allah,” ujarnya.

Orang yang telah mendapatkan hidayah akan merasa mudah atau ringan dalam melaksanakan amal saleh, rajin dan tekun dalam beribadah, serta sangat takut berbuat kedurhakaan. Sementara orang yang tidak mendapatkan hidayah-Nya akan merasa malas dalam beramal saleh dan tidak merasa bersalah kalau berbuat maksiat.

Allah berfirman, “Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Al An’am 6: 125)

Maksud ayat Dia melapangkan dadanya untuk Islam yaitu mereka yang mendapatkan hidayah akan merasa mudah melaksanakan ajaran-ajaran-Nya, dadanya lapang tanpa beban. Sedangkan yang dimaksud niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit yaitu mereka yang tidak mendapatkan hidayah akan merasa malas dalam beramal saleh karena dadanya merasa sesak saat melaksanakan aturan-aturan Allah.

Kedua, kalau mendengar nama Allah disebut cintanya kepada Allah bertambah, hatinya bergetar. Orang yang mendapatkan hidayah, setiap relung hatinya terisi dengan kerinduan kepada Allah Jika nama Allah disebut, akan bergetar hatinya; kalau dibacakan firman-Nya, akan bertambah imannya; ia bertawakal, mendirikan shalat, dan mengeluarkan zakat sebagai ekspresi syukur atas nikmat yang diterimanya. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah bergetar hati mereka. dan apabila dibacakan ayat-ayatnya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS Al-Anfal: 2)

Ketiga, senantiasa istiqamah/ konsisten. Artinya berpegang teguh pada nilai-nilai keimanan yang dimiliki.

Orang yang mendapatkan hidayah akan istiqamah atau konsisten dalam menjalankan perintah-perintah-Nya. Ia akan merasa nikmat saat beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut, “Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali 'Imran: 101)

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah suka apabila seorang hamba mengerjakan suatu pekerjaan dan dia konsisten melakukannya.” (H.R. Baihaqi)

Keempat, rajin dan sungguh-sungguhn menghadiri majelis-majelis ilmu, guna menambah perbendaharaan keilmuan dan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Orang yang sibuk menggali ilmu dunia dan akhirat, baginya permasalahan apapun yang sedang terjadi di negeri ini akan menjadi perhatiannya dan ia bisa memberikan pilihan jalan keluar bagi siapa saja yang membutuhkan. “Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat.” (QS Al Mujadalah: 11)

Orang yang mendapatkan hidayah akan memiliki semangat untuk selalu menelaah ajaran-ajaran Allah. Islam itu agama yang harus dipahami, bukan sekadar diyakini. Rasulullah bersabda, “Apabila Allah akan memberikan kebaikan pada seseorang, Dia faqihkan/fahamkan orang tersebut dalam agama Nya.” Yang dimaksud dengan Dia faqihkan orang tersebut dalam agama yaitu orang tersebut bersemangat untuk menelaah ajaran-ajaran Islam.

Kelima, hidupnya bermahkotakan rasa malu. Baik malu kepada Allah maupun makhluk Allah.

Ia tidak pernah ingin merepotkan orang lain, semua kebutuhan hidupnya bisa tercukupi karena ia bisa mengatur hidupnya tetapi tidak kekurangan dan tidak berlebihan, cukuplah Allah swt yang menjadi segala sumber.

Banyak sekali hadits Rasulullah yang menegaskan pentingnya sifat malu (haya’).  Salah satu di antaranya, “Malu itu sebagian dari iman.” Hadits lainnya, “Jika kamu tidak punya rasa malu, silakan lakukan sesuka hatimu.” “Malu dan iman itu ibarat saudara kembar. Orang yang beriman pasti punya rasa malu.” “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu, kecuali kebaikan.”

Keenam, sabar menghadapi ujian dan cobaan. Allah memberikan kehidupan kepada manusia sebagai ujian. Siapakah di antara hamba-Nya yang paling baik amalnya. Kehidupan dunia merupakan ladang amal. “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (Al Mulk 67 : 2)

Orang-orang yang mendapatkan hidayah akan tahan menghadapi berbagai ujian kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut. “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al Baqarah 2: 155-157)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUKUM ISTRI GUGAT CERAI SUAMI

Dalam kehidupan, banyak kejadian dan cerita hidup yang harus kita jalani meskipun hal tersebut sebenarnya tidak ingin kita lalui, perjalanan dalam kehidupan ini akan menemukan berbagai macam cerita yang sulit kita jelaskan, salah satunya seperti kehidupan berumah tangga. Bahwa dalam kehidupan berumah tangga ini akan dilalui oleh sebagian besar setiap manusia dan didalam kehidupan berumah tangga akan banyak liku-liku kehidupan yang naik turun, susah senang, sakit sehat, dll. Perjalanan kehidupan berumah tangga ini ada sebagian yang mengalami kehancuran/perceraian disebabkan oleh berbagai masalah yang mungkin sudah tidak sanggup lagi keduabelah pihak untuk tetap bersama. Disinilah kita akan menemukan pertanyaan besar yang pada dasarnya kita sudah mengetahui mengenai hukum pernikan dalam islam, bahwa jika sudah kedua belah pihak antara laki-laki dan perempuan telah menika maka hak sepenuhnya atas perempuan tersebut menjadi tanggung jawab laki-laki atau suami, sebab di dalam perkawinan ter...

APA ITU CINTA DAN SAYANG

Perbedaan antara cinta dan sayang yang umum dipahami seperti yang penulis ambil di google serta pendapat-pendapat yang perna penulis terima, dari pemahaman serta tafsir penulis cukup berbeda makna dan arti serta posisi cinta itu, diantaranya akan penulis uraikan, yaitu: Cinta sudah pasti disertai dengan perasaan sayang. Namun, perasaan sayang belum tentu disertai dengan perasaan cinta. Penjelasan Cinta adalah emosi yang terbentuk dari perasaan kasih sayang, perhatian, dan keintiman. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang indah dan mewah, yang lebih mendalam daripada sayang. Sayang adalah perasaan lembut yang berbalut ketulusan dan tidak mengharapkan balasan. Sayang merupakan salah satu respons dalam diri manusia untuk menunjukkan empati, kepedulian, perhatian, dan rasa ingin melindungi terhadap manusia lainnya. Cinta dan sayang memiliki perbedaan yang cukup kontras, tetapi keduanya merupakan perasaan positif yang dapat memberikan kebahagiaan kepada mental manusia. Contoh perbe...

MENGASINGKAN DIRI

Mengasingkan diri adalah tindakan untuk memisahkan diri dari orang lain atau masyarakat, baik secara fisik maupun emosional. Mengasingkan diri dapat memiliki alasan dan dampak yang berbeda-beda. Dalam konteks spiritual, "suluk" atau "mengasingkan diri" (uzlah) berarti menempuh jalan menuju Tuhan dengan meninggalkan sementara hal-hal duniawi untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Alasan Mengasingkan Diri Kebutuhan akan Privasi: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk memiliki privasi dan waktu untuk diri sendiri. Menghindari Stres: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk menghindari stres dan tekanan dari lingkungan sekitar. Mengatasi Masalah Emosional: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengatasi masalah emosional, seperti depresi atau kecemasan. Mencari Kesunyian: Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk mengasingkan diri untuk mencari kesunyian dan ketenangan. Mengembangkan Diri: Mengasingkan diri dapat menjadi cara untuk mengemba...