Berikut ini beberapa bentuk
mistik dan amal-amal kesyirikan yang dilakukan untuk mendapatkannya.
1. Sihir
Dengan mempersembahkan
peribadatan tertentu kepada setan, maka seseorang bias mendapatkan bantuan
setan untuk mendapatkan hal-hal tertentu yang diinginkannya. Seperti
menceraikan antara sepasang suami istri, menjadikan seorang benci kepada
selainnya atau sebaliknya, menjadikan seseorang mencintai orang lain,
menyebabkan timbulnya suatu penyakit pada seseorang, mengelabui pemandangan dan
lainnya. Tetapi semua itu tidak bisa terwujudkan tanpa izin Alloh SWT.
Ada banyak jenis sihir, di
antaranya:
Teluh merupakan ilmu setan
untuk mencelakakan orang lain atau pihak lawan.
Sihir mahabbah (penarik
cinta/pelet). Rosululloh bersabda: “… at-Tiwalah adalah syirik.” (HR. Ahmad,
Abu Dawud dengan sanad yang shohih). At-Tiwalah adalah sesuatu yang digunakan
seorang wanita agar selalu dicintai suaminya. Perbuatan ini adalah syirik
Susuk adalah jarum emas,
intan, dan sebagainya yang dimasukkan ke dalam kulit, bibir, dahi, dan
sebagainya disertai mantra agar tampak menjadi cantik, tampan, menarik, manis,
dan sebagainya.
Teluh, pelet atau gendam dan
susuk termasuk perbuatan syirik.
Rosululloh bersabda,
“Barangsiapa membuat suatu ikatan, kemudian meniupnya, maka dia telah melakukan
sihir. Barangsiapa yang melakukan sihir, maka telah berbuat syirik.” (HR.
Nasa’i No. 4011)
2. Pemujaan
Pemujaan (pesugihan) adalah
mempersembahkan sesuatu dalam bentuk apapun juga kepada makhluk ghoib (setan)
dari bangsa jin untuk mencapai suatu tujuan. Sesuatu yang dimaksud di atas bisa
dalam banyak bentuk di antaranya: sesajen, kurban, tumbal, pengkeramatan
benda-benda pusaka karena hal-hal ghoib dan lain-lainnya.
Hal-hal yang disebutkan di
atas merupakan suatu kesyirikan nyata yang tidak ada keraguan padanya dan tidak
ada perbedaan pendapat di antara kaum muslimin.
3. Hipnotis
Hipnotis merupakan salah satu
jenis sihir yang mempergunakan bantuan jin agar si pelaku hipnotis dapat
menguasai seorang korban. Setelah menguasai sang korban maka sang pelaku
hipnotis (dukun hipnotis) bisa mengendalikan sang korban menurut keinginannya.
Waktu itu, jin yang membantu sang dukun menjadi dalang dari semua gerak-gerik
sang korban bahkan menjadikan dia tidak menyadari apa-apa yang terjadi di
sekelilingnya atau tidak berdaya untuk berbuat sesuatu dengan kehendaknya
sendiri.
Hipnotis adalah suatu
kesyirikan dan amalan setan walaupun pada tahun-tahun terakhir diekspos sebagai
suatu sarana atau cara dalam banyak hal seperti pengobatan, pendidikan, dan
lain-lainnya. Pemakaian hipnotis untuk tujuan apapun juga adalah suatu kesyirikan
yang mengeluarkan pelakunya dari Islam dan menjadi kafir. Jadi seorang dukun
hipnotis adalah seorang musyrik kafir walaupun mengaku beragama Islam, walaupun
rajin beribadah.
4. Permainan Sihir
Banyak permainan-permainan
irasional mengunakan sihir dalam melaksanakannya. Semua permainan-permainan
tersebut dihasilkan melalui suatu amal kesyirikan. Diantaranya: kuda lumping,
reog, jailangkung, debus, bambu gila, bola api dan lain-lain.
5. Ruwatan
Ruwatan adalah upacara
meminta keselamatan dan membebaskan orang dari nasib buruk atau kesialan yang
akan menimpa. Ruwatan biasa dilakukan untuk sebuah daerah, seorang manusia,
atau sekelompok manusia agar mereka terselamatkan dari malapetaka.
Ruwatan dilakukan dengan
mempersembahkan sesajen kepada makhluk ghoib yang biasanya dipercaya sebagai
penguasa atas suatu daerah. Ruwatan merupakan suatu praktek kesyirikan yang
berasal dari agama Hindu atau Budha.
6. Kedigdayaan
Kedigdayaan adalah ilmu bela
diri yang ditambah dengan ritual tertentu baik yang jelas atau yang samar,
seperti meditasi, ‘pengisian’, pembacaan mantra dan lain-lainnya yang sejenis
dengan tujuan menambahkan kekuatan ghoib ke dalam ilmu beladirinya.
Ada juga kedigdayaan yang
didapat tidak dengan melalui pembelajaran ilmu beladiri, tetapi hanya dengan ‘pengisian’
semata. Pada jalur ‘pengisian’ ini seseorang bisa mendapatkan kedigdayaan yang
biasanya diterapkan tanpa kesadaran pemiliknya. Yang dimaksud dengan
‘pengisian’ di sini adalah “tersambungnya” kekuatan fisik sang pemilik dengan
kekuatan dan kesanggupan pihak ghoib (setan jin) sehingga mampu mela kukan
hal-hal yang biasanya tidak sanggup dilakukan olehnya, seperti menerapkan
jurus-jurus beladiri tertentu (tanpa mempelajarinya), tenaga dalam, berjalan di
atas air, memakan api, menikam bagian tubuh dengan benda tajam, berlari di
dinding dan atap dan lain-lainnya. Bentuk ketersambungan di atas bias dengan
masuknya setan dari bangsa jin ke tubuh seseorang atau cara ghoib lainnya yang
tidak kita ketahui.
Semua bentuk kedigdayaan
didapat melalui amal-amal kesyirikan yaitu mempersembahkan bentuk peribadatan
kepada setan baik dengan cara meditasi (Yoga), persembahan kurban atau sesajen,
ritual-ritual tak dikenal dan lain-lain. Terkadang amal-amal kesyirikan itu
sangat samar dan terlihat ringan seperti hanya menundukkan kepala kepada
simbolsimbol tertentu, memecahkan telur di tempat tertentu, mandi atau minum
air yang dimantrakan dengan mantra setan, membayarkan “mahar” kepada mediator
(dukun), membacakan atau dibacakan atasnya mantra tertentu secara sukarela. Tidak
ada satupun ilmu kedigdayaan yang bisa didapat tanpa melakukan amal kesyirikan
yaitu ritual atau persembahan sesuatu untuk setan. Kedigdayaan secara
tradisional juga dinamakan kesaktian. Adapun ilmu bela diri murni tidak
termasuk kesyirikan. Akan tetapi banyak sekali penipuan dengan penyangkalan
akan adanya kemistikan padahal ada kemistikan yang dimasukkan secara samar.
7. Barang Mistik
Banyak sekali barang-barang
yang termasuk kategori mistik. Di antaranya jimat, wafaq, isim, rajah atau
hizb. Wafaq yaitu tulisan yang terdiri dari angka-angka yang diletakkan dalam
kotakkotak yang diyakini punya khasiat tersendiri. Adapun rajah yaitu kumpulan
tulisan huruf Arab yang terpisah-pisah. Sedangkan isim yaitu suatu bentuk
kemasan berisi nama yang tidak memiliki makna dalam bahasa Arab yang diyakini
sebagai nama-nama khadam dari bangsa jin. Ada pula hizb yaitu sejenis wirid
(amalan) atau senjata kecil yang diyakini memiliki khasiat atau manfaat
tertentu. Rosululloh bersabda, "Barangsiapa yang mengalungkan jimat, dia
telah berbuat syirik". (HR. Ahmad dengan sanad yang sohih).
Bentuk-bentuk di atas
terkadang semacam sihir dan terkadang hanya tipuan para pembual. Di kedua
bentuk tersebut terdapat kesyirikan yang nyata. Jika itu benar-benar sihir maka
sudah kita ketahui kesyirikan sihir yaitu persembahan kepada setan dan jika
hanya dagangan para pembual, kesyirikannya berada pada keyakinan pengaruh
barangbarang tersebut dalam mendapatkan kebaikan dan menghindari keburukan.
8. Ramalan
Ramalan adalah penggambaran
hal-hal yang akan terjadi di masa depan, baik yang bersangkutan dengan
perorangan, masyarakat, atau alam semesta melalui apa-apa yang diklaim sebagai
ilmu penerawangan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan hukum sebab dan
akibat. Hal ini berbeda dengan prediksi apa yang akan terjadi atas dasar sebab
dan akibat, seperti apa yang dinamakan prakiraan cuaca dan yang sejenisnya.
Ramalan terbagi dua: ramalan
berdasar dan ramalan tanpa dasar. Ramalan berdasar adalah ramalan yang
didasarkan informasi dari setan kepada agen-agennya (dukun, peramal,
paranormal, dan yang sejenisnya), dimana informasi itu didapat dari pencurian
berita yang tersebar di alam malaikat.
Karena sangat sedikit sekali
informasi yang didapat setan, maka informasi tersebut hanya memberi ramalan
yang sangat jauh dari sempurna. Kemudian sang agen membubuhi seratus kedustaan
ke dalam informasi tersebut untuk menyempurnakannya.
Adapun ramalan tanpa dasar
adalah bualan dusta dari sang peramal sendiri atau kedustaan yang didapat dari
setan yang dipujanya. Ramalan tidak pernah membawa wujud yang tepat walaupun
sesekali, dan jarang sekali terwujudkan sebagian dari yang diramalkan.
Terwujudnya sebagian dari yang diramalkan ini tidak membuktikan kebenaran
ramalan, karena sebagian bukanlah keseluruhan. Keduanya mempunyai makna yang
berbeda. Hampir semua peramal mengklaim mengetahui ilmu ghoib dan itu adalah
kebohongan yang besar. Kalau mengetahui ilmu ghoib maka mereka sanggup meramal
dengan tepat semua kejadian di masa datang, tetapi nyatanya hanya sedikit
sekali dari ramalan-ramalan itu yang terjadi yang mempunyai kemiripan dengan
kejadian yang sebenarnya.
Ilmu ghoib hanyalah dimiliki
oleh Alloh SWT. dan itu adalah sifat ketuhanan yang tak ada yang memilikinya
selain Alloh SWT. Barangsiapa yang mengklaim bahwa dia memiliki ilmu ghoib atau
mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi tanpa wahyu dari Alloh SWT. maka
orang itu telah mengklaim dirinya sebagai tuhan dan yang mempercayainya telah
bersyirik kepada Alloh SWT..
Di antara macam-macam
ramalan kesyirikan adalah zodiac (perbintangan), ramalan Kartu Tarot, ilmu
falak yang dijadikan dasar kecocokan atau tidaknya antara dua mempelai di suatu
perkawinan atau kecocokan lahan usaha dengan pribadi seseorang, Feng Sui,
pembacaan garis tangan, ramalan-ramalan umum tentang kejadian alam semesta, dan
lain-lain.
Rosululloh bersabda,
“Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum (perbintangan), sesungguhnya
dia telah mem pelajari ilmu sihir. Semakin bertambah ilmu yang dia pelajari,
semakin bertambah pula dosanya.” (HR. Abu Dawud)
9. Ilmu Hikmah dan Sareat
Kata hikmah mempunyai dua
arti. Arti umumnya adalah ketepatan, menentukan sesuatu dengan tepat,
meletakkan sesuatu di tempatnya, memberi kadar yang tepat untuk setiap sesuatu.
Arti khususnya yang sering disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah hadishadis Nabi
yang mana hadis hadis itu adalah wahyu dari Alloh SWT.
Adapun pada realitanya,
kata-kata “alhikmah” banyak dipakai oleh mereka yang memuja setan dengan
berkedok sebagai orang sholih, khususnya sebagai para pemimpin keagamaan untuk
membungkus ilmu sihir mereka dengan kata-kata yang syar’i. Para penipu tersebut
menamakan diri mereka ahli hikmah, tetapi pada hakikatnya mereka adalah para
tukang sihir yang memuja setan untuk mendapatkan ilmu sihir itu.
Adapun kata sareat berasal
dari kata syariat dalam bahasa Arab yang berarti hukumhukum atau
ketentuan-ketentuan, khususnya hukum-hukum Islam. Dengan maksud yang sama,
yaitu membungkus kesyirikan sihir yang mereka lakukan. Para ahli hikmah
tersebut menamakan usaha (ikhtiar) mereka yang
sebenarnya adalah sihir dengan nama sareat.
Banyak sekali bentuk-bentuk
sihir yang dibungkus dengan nama ilmu hikmah dan sareat dengan tujuan
pengelabuan. Di antaranya: ilmu kedigdayaan, pengobatan alternatif, pengobatan
ghoib, ramalan, dan lain-lainnya.

Komentar